Warga Dusun Jawi-Jawi, Desa Koto Perambahan, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar, Riau, mengeluhkan aktivitas tambang galian C yang beroperasi tak jauh dari permukiman.
Aktivitas tersebut membuat masyarakat khawatir dengan krisis air bersih, rusaknya lahan pertanian pangan, kebun milik warga yang berbatasan dengan lokasi aquari, serta aktivitas lainnya seperti budidaya ikan keramba apung di aliran Sungai Kampar.
Selain itu, aktivitas galian C juga dikhawatirkan membuat aliran sungai alami mengering dan rusak. Padahal sebagian warga menjadikan aliran sungai sebagai sumber mata pencaharian.
Lijal (51), warga Dusun Jawi-Jawi mengatakan, aktivitas tambang galian C ini sudah mengkhawatirkan dan merusak lingkungan sekitar. Selain itu, sungai yang tak jauh dari kawasan tambang galian C ini akan mengering. Sumur galian warga kehilangan sumber air baku.
“Kami khawatir, kalau galian C itu terus beroperasi, selain sungai mengering, warga akan kesulitan air bersih, sumur warga mengering, sawah warga akan rusak, serta perkebunan warga seperti sawit juga akan rusak akibat kekurangan air,” ungkapnya, Kamis (24/07/2025).
Aktivitas aquari ini jelas merugikan lingkungan dan kepentingan warga sekitar. Koordinasi pemilik dengan warga sama sekali tidak pernah terjadi, bahkan terkesan “main terabas” saja.
“Mereka buka usaha seenaknya saja. Pernah tidak mereka berunding minta persetujuan warga terkena dampak? Kalau ada, sama siapa? Setiap usaha galian mestinya izinnya lengkap, mulai dari bawah yaitu warga terdampak,” ungkapnya.
Oleh karena itu, warga berharap aktivitas galian C ini dihentikan. “Bupati Kampar, Ahmad Yuzar, jangan diam saja. Selaku kepala daerah, beliau mesti memeriksa semua izin yang diperoleh pemilik usaha tersebut,” sebutnya.
Apalagi, area yang mereka ambil sumber daya mineralnya itu merusak alur aliran anak sungai menuju Sungai Kampar. Perusakan ruang alam ini nyata sebagai kejahatan lingkungan.
“Jangan sampai yang merusak lingkungan itu orang yang punya kekuasaan. Asumsi seperti ini jadi tanggung jawab bupati menjelaskan kepada warga terdampak,” ujarnya.