TAJUKRIAU.com, PEKANBARU –Perlindungan perempuan dan anak tak hanya soal hukum, tapi juga tentang rasa aman. Ketua TP PKK Riau, Henny Sasmita Wahid, menegaskan pentingnya peran semua pihak menciptakan ruang tanpa luka, mulai dari rumah hingga lingkungan sekitar.
Ketua TP PKK Provinsi Riau, Henny Sasmita Wahid, mengajak masyarakat menciptakan ruang aman bagi perempuan dan anak. Hal ini ia sampaikan dalam pembukaan talk show “Ruang Tanpa Luka” di Hotel Pangeran, Sabtu (2/8/2025).
“Perubahan tak datang sendiri. Ia lahir dari kepedulian dan keberanian untuk menciptakan ruang aman bagi semua,” ujarnya.
Menurut Henny, ruang aman bisa dimulai dari tindakan sehari-hari, terutama di lingkungan keluarga. Ia menyoroti masih maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang menunjukkan urgensi kolaborasi semua elemen masyarakat.
“Isu perlindungan bukan semata hukum, tapi soal kemanusiaan. Anak-anak sering bungkam karena takut, malu, atau tak tahu harus ke mana. Di sinilah kita hadir,” tegasnya.

Henny menekankan bahwa keluarga adalah fondasi utama. Namun jika keluarga belum cukup kuat, maka peran masyarakat dan dukungan lembaga hukum sangat penting untuk menghadirkan perlindungan nyata.
“Mari jadikan momen ini pengingat bahwa menjaga perempuan dan anak adalah tanggung jawab bersama,” ajaknya.
Sementara itu, Kepala Dinas P3AP2KB Riau, Fariza, mengingatkan bahwa anak bukan aset atau benda. “Mereka manusia yang harus dilindungi. Lindungi tempat mereka bermain, belajar, dan bertumbuh agar tetap aman,” katanya.
Talk show ini menjadi ruang refleksi bersama, sekaligus ajakan terbuka untuk terus bergerak menciptakan lingkungan yang bebas dari kekerasan dan rasa takut.