20,8 Ton Garam Ditebar di Langit Riau, Hujan Buatan Padamkan Karhutla

- Reporter

Saturday, 26 July 2025 - 08:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TAJUKRIAU.com, PEANBARU, 24 Juli 2025 – Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang digelar Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama BNPB berhasil menurunkan risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau. Sejak dimulai 21 Juli 2025, hujan buatan terbukti ampuh menghapus hotspot di wilayah ini.

 

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa salah satu metode utama OMC adalah penyemaian awan menggunakan garam atau NaCl. Hingga Jumat (25/7/2025), sebanyak 23 kali penyemaian telah dilakukan dengan total 20,8 ton garam ditebar di langit Riau.

Baca Juga :  Gubernur Riau Pimpin Operasi PETI 2025: Lawan Tambang Ilegal, Pulihkan Alam

 

 

“Langkah ini terbukti efektif dalam meredam titik panas serta mempercepat pemadaman kebakaran di sejumlah wilayah Riau,” ujar Dwikorita, Sabtu (26/7/2025).

Wilayah Rokan Hulu dan Rokan Hilir menjadi sasaran utama penyemaian. Hasilnya, hujan intensitas sedang hingga lebat mengguyur wilayah tersebut dan meluas hingga perbatasan Sumatera Barat.

 

 

BMKG mencatat keberhasilan signifikan dari modifikasi cuaca ini. Per Jumat pagi, tidak ditemukan hotspot dengan tingkat kepercayaan sedang atau tinggi di Riau. Citra radar juga menunjukkan hujan turun di Kecamatan Guguak, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, menunjukkan efek lintas provinsi dari hujan buatan di Riau.

Baca Juga :  45 Titik Panas Terdeteksi di Riau, Terbanyak Kedua di Sumatera

Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, menekankan pentingnya pendekatan ilmiah dan kolaborasi lintas sektor. “Ini membuktikan bahwa pendekatan berbasis data dan teknologi dapat secara signifikan menekan risiko karhutla,” ujarnya.

OMC disebut sebagai strategi adaptif dan terus dimonitor secara real-time. Operasi serupa juga berlangsung di Kalimantan Barat, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jambi, dan dijadwalkan di Sumatera Selatan guna mengantisipasi penyebaran karhutla lintas wilayah.

Berita Terkait

“Mengatasi Konflik Tenurial dengan Pendekatan Pialang Budaya: Solusi dari Johny Setiawan Mundung”
Gubernur Riau Pimpin Operasi PETI 2025: Lawan Tambang Ilegal, Pulihkan Alam
45 Titik Panas Terdeteksi di Riau, Terbanyak Kedua di Sumatera
Warga Keluhkan Aktivitas Galian C yang Beroperasi Tak Jauh dari Permukiman
Berita ini 18 kali dibaca

Berita Terkait

Monday, 11 August 2025 - 15:32 WIB

“Mengatasi Konflik Tenurial dengan Pendekatan Pialang Budaya: Solusi dari Johny Setiawan Mundung”

Thursday, 31 July 2025 - 17:59 WIB

Gubernur Riau Pimpin Operasi PETI 2025: Lawan Tambang Ilegal, Pulihkan Alam

Tuesday, 29 July 2025 - 13:54 WIB

45 Titik Panas Terdeteksi di Riau, Terbanyak Kedua di Sumatera

Saturday, 26 July 2025 - 08:59 WIB

20,8 Ton Garam Ditebar di Langit Riau, Hujan Buatan Padamkan Karhutla

Thursday, 24 July 2025 - 17:11 WIB

Warga Keluhkan Aktivitas Galian C yang Beroperasi Tak Jauh dari Permukiman

Berita Terbaru